Panyabungan, Mandailingpos- Kedatangan ketua Pengurus Wilayah Nahdlatut Ulama ( PWNU) Sumatera Utara DR. Marahalim Harahap ke Kabupaten Mandailing Natal langsung disambut ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama ( PCNU ) Mandailing Natal H. Mustafa Bakhri Nasution di Aula Pesantren Musthafawiyah Purba Baru, Kamis (16/10/2025).
Kedatangan ketua PWNU ini ke Mandailing Natal dalam agenda silaturrahmi dengan pengurus PCNU Madina usai PC NU Madina melaksanakan Konferensi pada tanggal 6-7 Oktober lalu. Selain di sambut pengurus Majelis Wakil Cabang juga terlihat Rois Syuriah PWNU Sumut KH. Baharuddin Nasution.
Dalam kesempatan itu, ketua PWNU Sumut Marahalim Harahap menyampaikan permintaan maaf karena tidak bisa hadir saat pelaksanaan konferensi di PCNU Madina karena sedang berada di luar daerah. ‘ Sebagai gantinya, hari ini saya sengaja hadir di Madina untuk bersilaturahmi dan berjumpa dengan pengurus PCNU Madina”, sebutnya
Dalam kesempatan itu Marahalim menyampaikan, ada dua warisan Syekh Musthafa Husein yang dikenang, yaitu Pesantren Musthafawiyah Purba Baru yang berdiri tahun 1912 dan kehadiran Nahdlatut Ulama tahun 1947. Pesantren Musthafawiyah berperan aktif pengembangan NU di Sumatea Utara.
Marahalim Harahal juga mengajak semua Pengurus ( PC) Cabang dan Majelis Wakil Cabang ( MWC) agar meningkatkan konsolidasi kepada Pengurus dan membangun hubungan baik dengan masyarakat. ” Pahamkan kepada masyarakat tentang NU, karena ber NU, faham NU dan fitrah NU adalah penting untuk umat Islam di Mandailing Natal’, ujarnya.
Ia juga berharap agar NU jangan hanya berhenti sampai pengurus MWC, Sebab, menurutnya pengurus MWC mendapat tugas menjaga apa yang diwariskan para ulama terdahulu. ” Selain itu, pengurusnya agar membudayakan khalaqah baik di Masjid – Masjid desa atau di lingkungan masing- masing.” Ungkapnya.
Marahalim Harahap juga memberikan afresiasi kepada panitia yang telah sukses melaksanakan konferensi beberapa hari lalu. ” Kami harapkan agar ketua terpilih segera melengkapi struktur kepengurusan dalam waktu dekat ini”, sebutnya.
Reporter : Lokot Husda Lubis