Di Tabuyung, Bupati Mengenakan Baju Adat Pesisir.

Share on facebook
Share on twitter
Share on email
Share on whatsapp
Share on telegram
Share on skype

Muara Batanggadis, Mandailing Pos

Ratusan warga Desa Tabuyung, Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), mengarak Bupati H. Saipullah Nasution yang mengenakan baju adat Pesisir dari balai desa sampai ke kediaman tokoh masyarakat H. Wardan Batubara.

Di tempat itu, sama seperti di Natal, Bupati Saipullah membuka ruang diskusi untuk menyerap aspirasi masyarakat.

Bupati dan Ketua TP PKK Yupri Astuti Saipullah beserta rombongan tiba di Desa Tabuyung, Kamis, (3/4 2025), sekitar pukul 15.58 WIB. Arak-arakan tersebut diiringi musik khas pesisir berupa kolaborasi gendang dan biola.

Camat Muara Batanggadis Zulhidayat mengatakan, kehadiran Bupati ke desa tersebut untuk mendengarkan aspirasi maupun keluhan masyarakat. Namun, dia mengingatkan agar bersabar.

“Tapi, saya batasi dulu, kondisi keuangan daerah sedang tidak baik-baik saja karena ada efisiensi. Bisa saja keinginan kita itu agak lama baru terealisasi,” ujar dia.

Tokoh masyarakat Mazli Lubis, menjelaskan Muara Batanggadis terbagi dalam tiga zona, yakni Pantai, Siulangaling, dan Banua Tonga. Masing-masing zona memiliki masalahnya masing-masing, terutama ketertinggalan pembangunan.

BACA JUGA:  Bupati di Pasar Kotanopan, Pedagang Sebut Sayuran dan Ikan Berasal dari Luar Daerah

“Harapan kami semoga dalam lima tahun ke depan pemerintah daerah memberikan perhatian, terutama pembangunan jalan yang menghubungkan Tabuyung, Manuncang, dan Siulangaling,” tutur dia.

Dia juga mengungkapkan, beberapa tepi pantai sudah abrasi. “Sebagian sudah dibangun pada pemerintah sebelumnya, kami mohon di pemerintahan sekarang melanjutkan pembangunan bronjong,” jelas dia.

Menanggapi permintaan masyarakat, Bupati Saipullah mengungkapkan aspirasi itu sudah dicatat dan menjadi prioritas. “Itu sudah dicatat, insyaallah akan terwujud,” kata dia.

Terkait keberadaan perusahaan, Bupati Saipullah tidak hanya fokus pada plasma, tetapi juga pengalokasian CSR untuk kebutuhan masyarakat. “Kami juga akan berkoordinasi dengan Kementerian PU agar pembangunan jalan bisa dilanjutkan di kecamatan ini,” sebut dia.

Adapun aspirasi yang disampaikan masyarakat antara lain, pemberantasan peredaran narkoba, plasma sebagai kewajiban perusahaan, pembangunan jalan, dan pembukaan lapangan kerja.

Reporter : Rls

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!