Kotanopan, Mandailing Pos
Santri Pondok Pesantren Subulussalam Sayurmaincat Kotanopan Kabupaten Mandailing Natal, Rabu (19/03/25) melaksanakan praktik fardu kifayah terhadap jenazah. Praktik ini dilaksanakan sebagai ujian akhir pembelajaran agama terhadap kelas IX dan XII.
Santri dan santriyah dibagi kepada beberapa kelompok. Masing masing kelompok memperagakan di hadapan guru penilai apa-apa yang perlu dilakukan apabila seseorang menghadapi sakit parah atau sakratul maut. Kemudian hal-hal yang dilakukan apabila seseorang baru meninggal dunia
Selanjutnya santri akan mempraktikkan cara memandikan jenazah, mengkafani dan menshalatkan jenazah sampai kepada tahlil, tahtim dan doa dan memberikan kata-kata takziyah.
Kepala Madrasah Aliyah Ponpes Subulussalam Esmin Pulungan di damping Kepala Tsanawiyah Erni Dahliana mengatakan, khusus kelas IX, praktik fardu kifayah dilaksanakan sebelum Ramadhan 1446 Hijriah dengan mengundang orangtua. Orangtau langsung melihat anaknya memperagakan cara memandikan, mengkafani dan menshalatkan jenazah.
Namun untuk kelas XII yang berlangsung dua hari ini, orangtua tidak bisa dihadirkan mengingat suasana Ramadhan. “Alhamduliah, hari kedua pelaksanaan praktik ini sudah selesai. Santri kelas XII sudah bisa, bahkan mahir melaksanakan fardu kifayah. Jadi kalau ada saudaranya yang meninggal, mereka sudah bisa memandikan, mengkafani dan jadi imam shalat jenazah”, ujar Esmin.
Untuk santri Subulussalam lanjut Esmin, ada dua macam praktik ibadah yang dilaksanakan, pertama manasik haji dan kedua pelaksanaan fardu kifayah. Kedua peraktek ini sudah selesai dilaksanakan.
“Kita berharap, ilmu yang sudah di dapatkan ini bisa mereka praktekkan di tengah-tengah masyarakat. Kedepan kita tetap berkomitmen mengajari Santri tentang ibadah-ibadah lainnya sampai tuntas”, sebut Esmin Pulungan.
Reporter : Lokot Husda Lubis