Apa itu Sekolah Rakyat ( SR ) ?

Share on facebook
Share on twitter
Share on email
Share on whatsapp
Share on telegram
Share on skype

Pemerintah berencana membentuk Sekolah Rakyat (SR) berkonsep asrama dengan jenjang SD, SMP, dan SMA mulai tahun ajaran 2025-2026.

Sekolah Rakyat adalah program Presiden Prabowo Subianto untuk memberikan akses pendidikan yang layak dan berkualitas bagi masyarakat kurang mampu atau miskin ekstrem.

Nantinya, anak-anak dari desil 1 hingga desil 3 berdasarkan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) tersebut bakal dibina secara langsung dan khusus di dalam Sekolah Rakyat.

Sejak dibicarakan di Istana Kepresidenan Bogor pada awal Januari 2025, pembahasan mengenai persiapan Sekolah Rakyat makin intensif. Hingga saat ini sudah ada lebih dari 50 lokasi yang siap menyelenggarakan program Sekolah Rakyat.

Program pendidikan gratis untuk anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan yang lebih luas bagi mereka agar bisa mendapatkan pendidikan yang layak dan berkualitas.

Sejarah Sekolah Rakyat ( SR) di Indonesia.

Sebagaimana yang dilansir Detik News, Sekolah Rakyat di Indonesia sudah ada sejak masa pemerintahan Hindia Belanda, dengan nama Volkschool. Sekolah Rakyat merupakan sebuah perjuangan yang dirintis oleh para pejuang-pejuang bangsa Indonesia di masa penjajahan

Sekolah Rakyat awalnya merupakan Sekolah Dasar pada masa penjajahan Belanda yang pertama kali dibuka pada tahun 1892 di Bandung, Jawa Barat. Sekolah ini dikenal dengan nama Volkschool (Sekolah Rakyat).

BACA JUGA:  Satlantas Polres Pelabuhan Belawan Gelar Sosialisasi Kamseltibcar Lantas di Dermaga Bandar Deli

Menurut Perpustakaan BSN, pemerintah Hindia Belanda mendirikan sekolah bagi pribumi yang dinamakan Volkschool atau Sekolah Rakyat (SR) untuk menerima tamatan sekolah rendah angka dua (ongko loro). Sekolah Rakyat bertujuan untuk mencerdaskan semua rakyat Indonesia selama masa penjajahan.

Sekolah Rakyat mulai digunakan secara resmi sejak 1941 sampai 13 Maret 1946, selama masa penjajahan Jepang, dengan nama Kokumin Gakko. Setelah Indonesia merdeka, Sekolah Rakyat lantas diubah menjadi Sekolah Dasar (SD) pada 13 Maret 1946.

Kemudian Sekolah Rakyat dibuka di seluruh Indonesia dan diberikan secara cuma-cuma oleh pemerintah. Tujuannya untuk meningkatkan literasi dan kualitas sumber daya manusia. Sekolah Rakyat juga memberikan beasiswa kepada siswa kurang mampu untuk memfasilitasi akses pendidikan bagi semua kalangan.

Sekolah Rakyat Dicanangkan Prabowo

Adapun program Sekolah Rakyat yang dicanangkan Presiden Prabowo rencananya dimulai pada bulan Juli 2025 di daerah yang sudah siap secara infrastruktur dan fasilitas pendukungnya.

Tidak hanya untuk pendidikan dasar, program Sekolah Rakyat ini akan dibuka untuk jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), hingga Sekolah Menengah Atas (SMA) dengan standar pendidikan nasional. Adapun untuk proses seleksi dilakukan bertahap mulai dari verifikasi status ekonomi hingga tes akademik.

BACA JUGA:  SMAN 3 Panyabungan Laksanakan Pesantren Ramadhan dan Smantig Berbagi

Peluncuran program sekolah rakyat ini didasari Instruksi Presiden (Inpres) No. 8 Tahun 2025, yang menjadi pedoman utama pelaksanaan, termasuk rekrutmen guru dan peserta didik, serta penentuan kurikulum.

Dilansir website Kemensos, Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul) menegaskan bahwa tugas Kemensos dan Kemendikdasmen dalam inisiatif ini sudah jelas terstruktur. Tujuannya jelas: menciptakan Sekolah Rakyat Indonesia yang inklusif dan berkualitas.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf (Gus lpul) melaporkan bahwa hingga saat ini sudah terdapat 53 lokasi yang siap rnenyelenggarakan Sekolah Rakyat.

“Kami melaporkan sudah ada lebih dari 50 lokasi, 53 lokasi tepatnya, yang siap untuk menyelenggarakan Sekolah Rakyat ini. Namun demikian, data terus akan berkembang karena 2-3 hari ke depan kami akan koordinasi dengan gubernur, dengan bupati, walikota, di mana persiapan-persiapan yang kami lakukan itu paralel,” ujarnya.

Gus Ipul menyebutkan bahwa program ini akan mulai berjalan paling cepat pada Juli 2025 di daerah yang sudah siap infrastruktur dan penunjangnya.

“Secara sarana dan prasarana, kami sudah siap di 41 Sentra dan Balai milik Kemensos. Kemudian di Jatim ada 9, terus ada 2 universitas dan 1 di Sumatera Barat. Total 53 lokasi yang sudah siap,” ucap Gus Ipul.

BACA JUGA:  Menyoal Miliaran Uang Madina " Mengalir" ke Provinsi Sumbar Setiap Bulannya.

Menurut Gus lpul, Presiden Prabowo meminta agar program ini terus dimatangkan dan bisa mencakup sebanyak mungkin daerah.

Gus Ipul menekankan, Sekolah Rakyat merupakan sekolah gratis dan seluruh kebutuhan siswa akan dipenuhi dalam pelaksanaannya.

“Sekolah gratis 100 persen. Seragamnya, makan, semua gratis dan ada asramanya untuk tempat tinggal siswa,” ucap Gus Ipul.

Ia menambahkan, program Sekolah Rakyat tersebut merupakan kolaborasi lintas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.

Gus Ipul menyebutkan rekrutmen siswa dan guru direncanakan dimulai pada akhir Maret atau awal April 2025, setelah mendapat persetujuan Presiden.

“Jika semua berjalan sesuai rencana, pendaftaran akan dibuka dalam satu hingga dua bulan ke depan,” katanya.

Sekolah Rakyat diharapkan menjadi model pendidikan inklusif yang mampu mengangkat anak-anak dari keluarga miskin keluar dari lingkaran kemiskinan. Program ini juga menjadi langkah strategis dalam mewujudkan visi Indonesia Emas

Editor : Lokot Husda Lubis

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!