Panyabungan, MandailingPos.- Bupati Mandailing Natal, Saipullah Nasution mengajak pengurus Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Kabupaten Mandailing Natal bergandengan tangan membangun ” bumi gordang sambilan” kedepan.
” Peristiwa politik sudah berlalu, mari bersatu. Pesta demokrasi yang lalu ada perbedaan pilihan, itu adalah demokrasi. Saat ini, mari bergandengan tangan membangun Madina. Mari kita dukung program pemerintah, agar tercapai Madina maju, Madina madani” sebut Bupati.
Hal itu disampaikan Bupati saat menghadiri acara Musyawarah Kerja Daerah ( Mukerda ) MUI Madina dan sekaligus halalbihalal, Senin, (24/4/2025) di Ballroom Ladang Sari Panyabungan.
Hadir dalam kesempatan itu, Ketua MUI Provinsi Sumatera Utara H. Maratua Simanjuntak, Ketua MUI Madina Muhammad Natsir, Kakan Kemenag Madina H. Maranaik Hasibuan, Pabung Dandim 0212/TS Mayor Inf. Takbir, dan Asisten I Sahnan Pasaribu, pengurus MUI Madina dan seluruh ketua dan ekretaris MUI Kecamatan sekabupaten Mandailing Natal.
Dalam kesempatan itu, Bupati juga menekankan agar rakerda ini menghasilkan kertas kerja yang bisa direalisasikan. Pemkab Madina siap bergandengan tangan dengan pengurus MUI untuk membangun Mandailing Natal
Bupati juga berterimakasih kepada MUI yang ikut mengawal proses demokrasi sehingga berjalan dengan baik dan aman. ” Pesta demokrasi berjalan dengan baik, tidak ada gesekan. Hal ini tidak terlepas dari peran MUI yang telah memberikan edukasi kepada masyarakat
Diceritakan Bupati, dari perjalanan yang dilakukan dalam sebulan ini, ada masalah yang mendasar yang ditemui yaitu masalah narkoba dan judi. Bupati berharap pengurus MUI di Kecamatan ikut berperan serta meminimalkan peredaran narkoba dan judi ini.
Sedangkan Ketua MUI Mandailing Natal, H. Muhammad Nasir, menekankan pentingnya Mukerda sebagai ajang evaluasi, konsolidasi dan penyusunan langkah-langkah strategis dalam menghadapi tantangan dakwah di era modern.
Muhammad Nasir juga menggarisbawahi di tengah perubahan sosial yang cepat, ulama tidak boleh berdiam diri. Ia mengajak seluruh jajaran MUI Madina untuk lebih responsif terhadap tantangan zaman tanpa meninggalkan prinsip-prinsip keislaman.
“Halalbihalal ini menjadi pelengkap spiritual kita. Kita tidak hanya membersihkan hati pasca-Ramadan, tetapi juga mempererat persaudaraan dan menyatukan langkah untuk kebangkitan umat Madina,” tambahnya.
Reporter : Lokot Husda Lubis