Kemenag Madina Bina 113 Dai dan Daiyah

Share on facebook
Share on twitter
Share on email
Share on whatsapp
Share on telegram
Share on skype

Panyabungan, Mandailing Pos

Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mandailing Natal melalui Seksi Bimas Islam melaksanakan pembinaan terhadap dai dan daiyah yang ada di kabupaten Mandailing Natal.

Kegiatan yang dilaksanakan Selasa, ( 18 /03/25) bertempat di Aula Kantor Kementerian Agama di buka Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mandailing Natal, H. Maranaik Hasibuan, melalui Kasubag TU, H. Armen Rahmad Hasibuan

Armen Rahmad Hasibuan mengapresiasi kegiatan ini sebab peran dai dan daiyah sangat urgent dalam membangun kehidupan beragama yang harmonis.

“Dai adalah mitra strategis pemerintah dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat. Kami berharap kegiatan pembinaan seperti ini bisa terus dilaksanakan  secara berkala agar kualitas dakwah semakin meningkat,” sebut Armen.

Ditegaskannya, pemerintah dan MUI akan terus bersinergi untuk membekali dai dengan berbagai keterampilan agar mereka bisa berdakwah dengan lebih efektif dan efisien.

Ahmad Zainul Khobir Batubara, selaku Kepala Seksi Bimas Islam Kemenag Madina yang juga Sekretaris Umum DP MUI Mandailing Natal, mengatakan, dakwah yang efektif adalah dakwah yang mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman.

BACA JUGA:  MUI Madina Ikut Kawal Arah Pembangunan Daerah Lewat Diskusi Publik RPJMD 2025–2029

“Penyuluh agama harus memahami kondisi masyarakat, menggunakan bahasa yang mudah diterima, serta memanfaatkan media digital untuk menyebarkan pesan-pesan kebaikan,” ungkapnya.

Dia berharap, dengan pembinaan 113 dai dan daiyah di Mandailing Natal semakin siap menghadapi tantangan dakwah modern. Dengan bimbingan MUI dan dukungan dari Kementerian Agama, para dai diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai Islam yang damai dan penuh kasih sayang ke seluruh lapisan masyarakat.

Ustadz Ridwan salah seorang peserta mengatakan, masyarakat saat ini lebih kritis dan membutuhkan pendekatan dakwah yang tidak hanya berbasis teks keagamaan, tetapi juga solusi nyata bagi persoalan sosial yang mereka hadapi.

“Kami sebagai dai sering dihadapkan dengan permasalahan sosial seperti konflik keluarga, ekonomi, dan pendidikan. Jadi pembinaan seperti ini sangat penting agar kami bisa terus mengembangkan metode dakwah yang lebih solutif dan kontekstual,” ujar ustadz Ridwan

Kegiatan ini menghadirkan H. Muhammad Nasir, selaku Ketua DP MUI Mandailing Natal. Dalam materinya yang berjudul “Tantangan Dakwah di Era Globalisasi”, beliau menekankan bahwa dai bukan hanya sebagai penyampai ilmu agama, tetapi juga harus menjadi solusi dalam berbagai permasalahan sosial yang dihadapi umat.

BACA JUGA:  Bupati di Pasar Kotanopan, Pedagang Sebut Sayuran dan Ikan Berasal dari Luar Daerah

“Dakwah harus menyejukkan, mendamaikan, dan membimbing umat menuju kehidupan yang lebih baik. Para dai harus hadir sebagai teladan yang mampu menyampaikan pesan Islam dengan hikmah dan kebijaksanaan,” ujarnya.

Beliau juga menekankan bahwa di era globalisasi, dai dan daiyah harus melek teknologi agar dakwah bisa menjangkau lebih banyak orang.

Reporter : Lokot Husda Lubis

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!