Tambangan, Mandailingpos – Sudah tahun kedua, anak anak di desa Kecamatan Tambangan Kabupaten Mandailing Natal terus melaksanakan permainan leluhur. Permainan ini langsung di fasilitasi pemerintah desa dan ibu ibu PKK serta naposo bulung.
Munculnya ide penerapan permainan leluhur ini berawal dari keprihatinan terhadap pemakaian gadget di kalangan anak anak yang sudah mulai tidak terkendali. Pemerintah Kecamatan dan Pemerintah desa sepakat melaksanakan kegiatan anak anak berupa permainan leluhur setiap minggunya.
Usulan ini mendapat respon positif dari warga Kecamatan Tambangan. Mulai tahun 2024 lalu, setiap hari Minggu di desa desa ini terus melaksanakan permainan leluhur berupa congklak, yeye, lagotria, marrene – rene, engrang, main tali, terompah gajah dan permainan lainnya.
Seperti hari Minggu lalu, (1
/6/2025) puluhan anak anak di desa Panjaringan melaksanakan permainan leluhur ini. Mereka dibimbing perangkat desa, ibu ibu PKK, Naposo Bulung. Senyum sumringah terlihat di wajah mereka. Keceriaan muncul dari wajah wajah polos anak harapan bangsa ini.
Pelaksanaan permainan ini mengambil tempat di Halaman Bolak desa Panjaringan. Setelah bermain engrang, yeye, congklak dan senam anak anak diberikan makanan tambahan ( PMT). Rutinitas ini dilaksanakan setiap hari minggunya di desa tersebut.
Sama halnya di desa Laru Baringin, Muaramais Jambur, Tambahan Tonga, Laru Dolok, desa Pastap, Angin Barat, Hutatonga, Rao rao Dolok, Tambangan Jae dan desa desa lainnya di Kecamatan Tambangan.
Harapan meminimalkan penggunaan Handphone di kalangan anak anak sangat besar. Bahkan dibeberapa desa saat ini sedang dirancang berupa peraturan atau kesepakatan tidak boleh menggunakan handphone dikalangan anak kecuali di awasi orangtua.
Camat Tambangan Enda Mora Lubis dan Ketua PKK Tambangan tetap memantau pelaksanaan kegiatan ini. Tidak tanggung- tanggung, baik Camat dan Ketua PKK sering turun kedesa setiap hari Minggu untuk bergabung dengan anak anak yang melaksakan kegiatan permainan leluhur ini.
Harapan Camat, semua desa di Kecamatan Tambangan tetap menjalankan program ini. Begitu juga perangkat desa membuat kesepakatan bersama tentang aturan pemakaian hanphone dan gadget ini.
Akhirnya Camat mengatakan, ” bermain itu tidak selalu mahal. Marmayam Keta, Marhape emmajolo. Kalimat itu sering kita gunakan dalam kegiatan ini”, sebut Camat.
Reporter : Lokot Husda Lubis