Permainan Leluhur Kembali Dilaksanakan di Kecamatan Tambangan.

Share on facebook
Share on twitter
Share on email
Share on whatsapp
Share on telegram
Share on skype

Tambangan, Mandaiingpos – Sempat terhenti selama dua bulan karena Ramadhan dan Idul Fitri, kegiatan Wisata Permainan Leluhur ( Witapermainur) di desa desa Kecamatan Tambangan Kabupaten Mandailing Natal kembali digelar, Minggu ( 4/5/2025)

Masing masing dari pemerintahan desa di kecamatan Tambangan secara serentak melaksanakan kegiatan ini.  Anak – anak kembali ceria mengikuti permainan leluhur berupa jembatan tapanuli, terompah, engrang, bermain tali, patok lele, permainan congklak, marene- rene dan lainnya.

Selain di awasi perangkat desa, kegiatan ini juga melibatkan anggota TP PKK desa, kader kesehatan, naposo nauli bulung dan warga setempat. Keceriaan anak anak semakin terlihat ketika usia melaksanakan kegiatan Witapermainur di suguhi Pemberian Makanan Tambahan ( PMT) kepada anak.

Seperti di desa Muaramais Jambur, kegiatan yang dilaksanakan di lapangan Volli desa tersebut di ikuti puluhan anak. Mereka bermain terompah, menggambar, bermain tali dan engrang. Ibu ibu PKK dengan cekatan mempersiapkan makanan tambahan.

Begitu juga di desa Tambangan Jae, anak anak sangat ceria mengikuti kegiatan ini. Permainan leluhur berupa engrang dan terompah gajah paling diminati. Perangkat desa dan ibu ibu PKK juga terlibat mengawasi permainan.

BACA JUGA:  Abrasi di Jalan Propinsi Menuju Ulu Pungkut, Pemprovsu Diminta Turun Tangan

Hal yang sama juga berlangsung di desa Laru Baringin dan desa Panjaringan TB. Kegiatan ini merupakan lanjutan yang sudah di mulai sejak tahun 2024 lalu. Witapermainur  ini dikemas dengan jargon, ” marmayam keta, mar Hp emmajolo”.

Camat Tambangan, Endra Mora Lubis memberikan afresiasi kepada pemerintahan desa di Kecamatan Tambangan yang sudah memulai kegiatan serentak hari ini. Ia berharap, kegiatan ini tetap dilaksanakan setiap minggunya untuk mengurangi pemakaian  gawai pada anak anak.

” Dihari libur, anak anak disibukkan dengan  permainan leluhur, dengan sendirinya waktu mereka menggunakan handphone akan berkurang. Kita juga berharap adanya dukungan penuh dari masyarakat, utamanya orangtua terhadap kegiatan ini”, sebut Camat.

Reporter : Lokot Husda Lubis

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!