Tambanhan – Mandailing Pos : Anggota DPRD Propinsi Sumatera Utara H. Aswin Parinduri mengatakan pelajar sebagai generasi penerus bangsa harus mempersiapkan diri dengan berbagai wawasan dan pengetahuan dalam menyambut Indonesia Emas 2024.
Hal ini disampaikan Aswin Parinduri saat mensosialisasikan Peraturan Perundang Undangan ( PPU) tahun 2025 tentang kepemudaan dan penyalahgunaan narkotika di SMA Negeri 1 Tambangan dan Ponpes Darul Ulum Muaramais Kecamatan Tambangan Kabupaten Mandailing Natal, belum lama ini.
Untuk memperkenalkan dan mensosialisasikan kedua itu, Aswin Parinduri didampingi putrinya yang juga Wakil Ketua DPRD Mandailing Natal Indah Annisa, sejumlah pengurus DPD Partai Golkar Madina,nara sumber yaitu Arsidin Batubara dan moderator Bidin Parinduri.
Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Sumut itu menyampaikan pelajar memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan nasib suatu bangsa. Berdirinya bangsa Indonesia tak lepas dari peranan generasi muda.
Kedepan katanya, tantangan yang dihadapi dalam menyambut Indonesia Emas 2045 sangat kompleks dan berat. Para pelajar harus betul-betul mempersiapkan diri sehingga mampu menjawab tantangan tersebut.
“ Untuk itu sekali lagi kalangan pelajar sebagai pemegang tongkat estafet bangsa, jangan berdiam diri atau menjadi penonton namun harus menjadi pemain utama dalam menyambut Indonesia Emas, “ ucapnya.
Menurutnya, generasi muda saat ini adalah sumber daya manusia Indonesia yang akan membawa dan menentukan kem
ajuan Indonesia di masa depan.
Karenanya, Ketua DPD Partai Golkar Madina itu berpesan agar generasi muda saat ini untuk kerja keras, kejar mimpi besar, berusaha sekuat tenaga demi diri kalian sendiri dan demi Indonesia.
Sementara nara sumber Arsidin Batubara menyampaikan Indonesia akan mengalami usia emas pada tahun 2045. Pada saat itu, Indonesia genap berusia 100 tahun alias satu abad. Di masa itu, ditargetkan Indonesia sudah menjadi negara maju dan telah sejajar dengan negara adidaya.
Menurutnya, generasi yang akan mewujudkan Indonesia Emas adalah generasi muda, khususnya yang saat ini tengah menempuh pendidikan di Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) baik sekolah SMA, SMK maupun MA di pondok pesantren.
“Artinya, Indonesia Emas itu adalah milik saudara semua, bukan milik kami. Bukan milik mereka yang saat ini usianya sudah di atas 50 tahun,” sebutnya.
Lebih lanjut, Arsidin menyatakan bahwa para generasi muda yang saat ini tengah menempuh pendidikan SLTA baik di SMA, SMK dan MA merupakan penentu masa depan Indonesia di usia 100 tahun.
Reporter : Midun Lubis.