MUI Madina Bahas Rencana Kegiatan Tahunan

Share on facebook
Share on twitter
Share on email
Share on whatsapp
Share on telegram
Share on skype

Panyabungan, Mandailing Pos

Jelang Musyawarah Kerja Daerah (Mukerda) tahun 2025 ini, Majelis Ulama Indonesia ( MUI ) Kabupaten Mandailing Natal menggelar rapat koordinasi membahas rencana kegiatan tahunan serta agenda halalbihalal.

Rapat yang berlangsung, Rabu (9/4/2025) ini bagian dari konsolidasi internal dan eksternal lembaga. Hadir  24 orang peserta perwakilan dari 12 komisi di bawah naungan MUI Madina.

Rapat yang digelar di Sekretariat MUI Madina ini dipimpin langsung Ketua MUI Madina, H. Muhammad Nasir.

Dalam sambutannya ia menekankan pentingnya peran strategis MUI sebagai motor penggerak ukhuwah islamiyah sekaligus penjaga moral umat dalam menghadapi tantangan sosial-keagamaan kontemporer.

“Mukerda tahun ini bukan sekadar agenda rutin tahunan. Kita ingin MUI benar-benar hadir di tengah masyarakat. Kita ingin program yang dilaksanakan  tidak hanya bersifat seremonial, tapi menyentuh langsung kebutuhan umat, terutama di tingkat akar rumput. Untuk itu, seluruh komisi harus bekerja kolaboratif dan visioner,” tegas H. Muhammad Nasir dalam sambutannya.

Salah satu program utama yang disepakati adalah pembentukan desa binaan di setiap kecamatan. Jumlah kecamatan sebanyak 23 di seluruh Kabupaten Mandailing Natal, maka ada 23 desa binaan yang menjadi laboratorium sosial-keagamaan MUI dalam membina masyarakat dari aspek akidah, ibadah, sosial hingga ekonomi umat.

BACA JUGA:  Bupati Minta Agar Pelayanan di RSU Panyabungan Maksimal.

Sebelumnya, MUI Madina telah mengelola dua desa binaan di Panyabungan Timur yaitu desa Huta Tua dan desa Pardomuan. Melalui pendekatan ini, MUI berkomitmen untuk menjadikan desa sebagai pusat penguatan nilai-nilai Islam yang moderat, toleran, dan memberdayakan.

Isu lain yang menjadi pembahasan penting adalah rencana penerbitan fatwa terkait hukum fardu kifayah bagi jenazah yang tertimbun di dalam lubang tambang emas ilegal dan tidak memungkinkan untuk diangkat lagi karena kondisi ekstrem.

Kasus semacam ini memang kerap terjadi di daerah tambang ilegal di Mandailing Natal, korban meninggal tidak bisa dievakuasi secara layak.

“Ini menjadi keprihatinan kita bersama. Banyak keluarga korban yang galau, tidak tahu harus bagaimana. Maka MUI akan hadir memberikan kejelasan hukum Islam yang rahmatan lil ‘alamin”, ungkap H. Syamsir Batubara selaku Ketua Komisi Fatwa.

Program lainnya yang akan diluncurkan adalah MUI Go To School, yaitu kegiatan sosialisasi fatwa dan penyuluhan keagamaan yang menyasar pelajar tingkat SMA dan MA. Tujuannya membekali generasi muda dengan pemahaman agama yang moderat dan terhindar dari paham-paham ekstremisme.

BACA JUGA:  Bejat! Ayah Cabuli Anak Kandung Hingga Melahirkan

Dalam program ini, para pengurus MUI Madina akan mengunjungi sekolah-sekolah, berdialog dengan pelajar, menyampaikan materi keislaman yang kontekstual, serta memberikan ruang tanya-jawab untuk menggugah kesadaran kritis anak muda dalam beragama.

Menyadari pentingnya dakwah digital, MUI Madina juga berencana untuk mengaktifkan kembali Podcast “Ruang MUI Madina” yang  bekerjasama dengan Radio StartFM, sebuah radio yang telah lama menjadi mitra strategis dalam penyebarluasan informasi keagamaan di Mandailing Natal.

 MUI Madina juga menyepakati pelaksanaan pelatihan dai yang akan melibatkan para penceramah dari berbagai kecamatan. Tujuannya untuk membekali para dai dengan kemampuan komunikasi publik, manajemen dakwah, serta pemahaman keislaman yang sesuai dengan tantangan zaman

MUI Madina juga merancang buku panduan umroh dan haji yang terstandarisasi, agar masyarakat mendapatkan referensi yang terpercaya dan sesuai syariat dalam menjalankan ibadah ke Tanah Suci. Buku ini akan menjadi pegangan bagi para pembimbing haji serta jamaah, terutama yang berasal dari desa-desa yang minim akses literasi keagamaan.

Reporter : Rls

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!