Pertumbuhan Ekonomi Madina Perlu Dipacu Setelah Menurun Di Tahun 2024

Share on facebook
Share on twitter
Share on email
Share on whatsapp
Share on telegram
Share on skype

Oleh : Irwan Daulay ( Pemerhati Perekonomian) 

Di masa kepemimpinan Amru Daulay Bupati Mandailing. Natal, pertumbuhan tertinggi berada di 13,06 % pada tahun 2010, di era pasangan Dahlan – Sukhairi pertumbuhan tertinggi di angka 6,49 % pada tahun 2014, di era pasangan SUKA tertinggi di tahun 2023 sebesar 4,93 %, namun di akhir masa jabatan SUKA PDRB Madina turun 4,83 %. (Sumber : BPS, Madina Dalam Angka).

Menjadi tantangan besar bagi pasangan SAHATA menaikkan pertumbuhan ekonomi Madina setidaknya melampaui pasangan Dahlan Sukhairi yang sebesar 6,49 % di tahun 2014, atau di akhir periode pasangan tersebut mencapai 8% sesuai dengan target Pemerintah Pusat secara nasional.

Ini tidak mudah dikala kondisi perekonomian nasional sedang tidak baik-baik saja, namun jika pasangan ini benar- benar fokus mengejar pertumbuhan ekonomi dengan mengerahkan seluruh kekuatan yang dimiliki bukan suatu yang mustahil dapat diraih. Apalagi kebupaten Madina memiliki segala syarat untuk tumbuh, misalnya sumber daya kehutanannya yang sangat potensial digarap untuk proyek perhutanan sosial.

BACA JUGA:  RSUD Panyabungan Difungsikan Tahun Ini

Kemudian, sumber daya lautnya yang dapat digenjot meningkatkan produksi tangkap dan budidaya. Begitu juga melanjutkan KEK Batahan utk menggenjot industrialisasi yang sempat tertunda di era pasangan SUKA. Lalu meningkatkan konektivitas antar pusat.

Pengembangan di Madina, baik konektivitas untuk pertanian, perkebunan, perikanan, pertambangan/ energi & pariwisata, dengan Bandara Jenderal AH Nasution sebagai Hub-nya dan KEK Batahan sebagai refanery & kepentingan ekspornya.

Yang paling penting & segera ialah peremajaan karet rakyat yang sudah menua seluas 10.000 ha yang menjadi hajat hidup masyarakat Madina yang utama selain pertanian sawah & sawit.

Pasangan SAHATA mulai saat ini, harus rajin- rajin membuka data dan menganalisisnya sehingga lahir kajian teknokratif tentang kondisi ekonomi makro Madina, kajian ini sangat penting sebagai acuan utama menetapkan skala prioritas pembangunan selama lima tahun kedepan, baik yang akan dituangkan dalam APBD, program Investasi dan proyeksi konsumsi rumah tangga.

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!