Bupati Sebut Simpan Pinjam Bukan Prioritas Utama Koperasi Merah Putih

Share on facebook
Share on twitter
Share on email
Share on whatsapp
Share on telegram
Share on skype

Puncak Sorik Marapi, Mandailingpos – Bupati Mandailing Natal Saipullah Nasution mengatakan, simpan pinjam bukan bidang usaha prioritas dalam Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KMP).

Hal itu disampaikan Bupati saat peluncuran nasional KMP dari Kantor KMP Sibanggor Jae, Kecamatan Puncak Sorik Marapi, Senin (21/7/2025).

Acara peluncuran KMP secara resmi dipimpin langsung Presiden Prabowo dari Desa Bentangan, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Bupati Saipullah mengikuti peluncuran secara daring bersama Wakil Bupati Atika Azmi Utammi Nasution, Ketua DPRD Erwin Efendi Lubis, Pj. Sekda Drs. M. Sahnan Pasaribu, perwakilan Kementerian Koperasi dan UKM, Ketua TP PKK Yupri Astuti Saipullah, unsur Forkopimda, para kepala OPD, serta tamu undangan lainnya.

“Untuk Koperasi Merah Putih ini, saya pikir simpan pinjam itu yang terakhir. Yang diutamakan adalah gerai sembako, klinik sehat, LPG, dan pupuk,” sebut Bupati.

Dijelaskannya, prioritas usaha KMP telah diatur pemerintah pusat melalui enam gerai utama, yaitu sembako, LPG, pupuk, apotek dan klinik kesehatan, kantor pelayanan, serta pergudangan.

BACA JUGA:  Pemkab Madina Dorong Penambahan Jadwal Terbang di Bandara Jenderal Besar AH Nasution

Meski demikian, Bupati menyebut masyarakat tetap bisa mengakses pinjaman modal, khususnya untuk kegiatan produktif seperti pertanian.

Namun, pengembalian dilakukan sekaligus saat masa panen tiba. “Dia minjam untuk kegiatan pertanian. Begitu panen, langsung hasilnya dipotong. Jadi tidak perlu mencicil tiap bulan,” terangnya.

Bupati juga menyebut bahwa KMP Sibanggor Jae menjadi salah satu koperasi percontohan karena sudah aktif beroperasi. “Kami tadi sudah kunjungan ke beberapa gerai, semua fasilitasnya sudah tersedia,” tambahnya saat diwawancarai media didampingi Wabup Atika.

Lebih lanjut, Saipullah menjelaskan bahwa Pemkab Madina melalui Dinas Koperasi akan membentuk tim pendamping untuk membantu koperasi-koperasi di desa dan kelurahan lain agar bisa segera beroperasi.

Dalam tiga bulan ke depan, Pemkab menargetkan seluruh KMP di Mandailing Natal dapat berjalan aktif. Setiap koperasi juga akan didorong untuk memiliki bidang usaha khusus sesuai potensi lokal masing-masing.

“Kalau ini berjalan, saya yakin ekonomi kita bisa tumbuh signifikan. Bahkan angka pertumbuhan ekonomi Madina di kisaran 7 sampai 9 persen sangat realistis untuk dicapai,” kata Bupati.

BACA JUGA:  Bupati Sebut Pengurusan Administrasi di Disdukcapil Madina Gratis dan Siap Setengah Jam

Reporter : Rls

BERITA TERKINI

error: Content is protected !!